OPTIMALISASI PENGELOLAAN BARANG BEKAS UNTUK PENINGKATAN EKONOMI PEMULUNG DAN PELAPAK DI JOMBANG, CIPUTAT, TANGERANG SELATAN
Main Article Content
Abstract
Pemulung dan pengepul barang bekas merupakan bagian sistem pengelolaan sampah skala permukiman di Indonesia. Berbagai hasil penelitian maupun liputan media menunjukkan bahwa peran dan eksistensinya berkontribusi positif dalam mereduksi timbulan sampah di kawasan permukiman kota. Salah satu komunitas pemulung dan pengepul di Kota Tangerang Selatan adalah Usaha Pelapak Ibu Rumami yang berada di Kampung Sawil, Kelurahan Jombang Kecamatan Ciputat, yang dirintis sejak 15 tahun yang lalu dengan anggota pada akhir tahun 2023 sekitar 10 pemulung. Hasil observasi menunjukkan bahwa terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam usaha, meliputi: pengelolaan tempat usaha yang buruk, metode kerja konvensional (kumpul-pilah-jual), omzet usaha menurun (terutama selama Pandemi Covid19), tidak ada pembinaan dari pemerintah setempat, serta diketahui beberapa anggota pemulung memiliki keterampilan lain di luar profesi pemulung. Kegiatan pengabdian masyarakat mandiri pada akhir tahun 2023 dilakukan dengan metode Sosialisasi/Penyuluhan, yang ditujukan untuk penyampaian informasi terkait kebijakan Nasional pengelolaan sampah serta prestasi yang sudah dicapai selama ini, penyadaran peran penting pemulung dan pengepul dalam konteks Sistem Pengelolaan Sampah Daerah dan Nasional, serta penjelasan dan bimbingan teknis singkat berbagai upaya untuk bisa meningkatkan nilai ekonomi barang buangan/sampah sebagai sumber pendapatan dalam rangka ketahanan usaha para Pemulung dan Pelapak. Kegiatan yang telah dilakukan secara umum berjalan dengan sukses, dengan indikator bahan paparan utama yang telah dipersiapkan dapat disampaikan dengan cara efektif dan efisien, dilengkapi dengan sharing pengalaman pribadi Pengabdi sebagai pengajar dan peran lain yang sudah dijalani sebelumnya. Disamping itu dalam pelaksanaan kegiatan tingkat partisipasi peserta melebihi target awal yang sudah direncanakan, serta mendapatkan sikap antusiasme peserta yang cukup tinggi (peserta hadir dan menyimak dari awal sampai selesai kegiatan serta sesi diskusi yang menarik). Alternatif solusi masalah yang dihadapi pemulung dan pelapak disusun berdasarkan hasil diskusi, sebagai upaya peningkatan kinerja, perbaikan nilai ekonomi barang buangan, serta peningkatan daya tahan usaha terhadap kondisi saat ini dan persaingan usaha sejenis.