Jurnal Forum Pengabdian Ilmu Teknik

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK KELOMPOK BANK SAMPAH NGUDI MAKMUR, DUSUN SUMBER, BALECATUR, GAMPING, SLEMAN

Achmad Arifin — 2024-11-28

Kelompok Bank Sampah Ngudi Makmur yang ada di Desa Sumber Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman merupakan kelompok warga masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap pengolahan sampah hasil produksi warga desa setempat. Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tersebut adalah permasalahan pokok di bidang pengolahan sampah organik yang masih menimbulkan polusi udara karena sekedar dibuang di sawah dan manajemen dalam pemilahan sampah yang masih kurang baik. Solusi yang diupayakan tim pengabdi berupa pendampingan dan praktik pengolahan sampah organik dengan proses pengomposan secara Aerobik yang didalamnya meliputi aset produk teknologi alat mesin pencacah sampah organik dan mesin pengayak kompos, pendampingan pengoperasian maupun perawatan mesin. Sebelum dilakukan pendampingan pengomposan, mitra dibekali dengan pendampingan dan praktik pemilahan sampah. tujuan kegiatan ini adalah: 1) Memberikan pengetahuan dan ketrampilan pengolahan sampah organic dengan proses pengomposan secara aerobic yang efektif untuk meningkatkan produktivitas pengolahan sampah. 2) Memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang proses pemilahan sampah sesuai dengan karakteristik dan peluang daur ulang untuk meningkatkan produktivitas pengolahan sampah.

OPTIMALISASI PENGELOLAAN BARANG BEKAS UNTUK PENINGKATAN EKONOMI PEMULUNG DAN PELAPAK DI JOMBANG, CIPUTAT, TANGERANG SELATAN

Aziz Budianta — 2024-11-28

Pemulung dan pengepul barang bekas merupakan bagian sistem pengelolaan sampah skala permukiman di Indonesia. Berbagai hasil penelitian maupun liputan media menunjukkan bahwa peran dan eksistensinya berkontribusi positif dalam mereduksi timbulan sampah di kawasan permukiman kota. Salah satu komunitas pemulung dan pengepul di Kota Tangerang Selatan adalah Usaha Pelapak Ibu Rumami yang berada di Kampung Sawil, Kelurahan Jombang Kecamatan Ciputat, yang dirintis sejak 15 tahun yang lalu dengan anggota pada akhir tahun 2023 sekitar 10 pemulung. Hasil observasi menunjukkan bahwa terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam usaha, meliputi: pengelolaan tempat usaha yang buruk, metode kerja konvensional (kumpul-pilah-jual), omzet usaha menurun (terutama selama Pandemi Covid19), tidak ada pembinaan dari pemerintah setempat, serta diketahui beberapa anggota pemulung memiliki keterampilan lain di luar profesi pemulung. Kegiatan pengabdian masyarakat mandiri pada akhir tahun 2023 dilakukan dengan metode Sosialisasi/Penyuluhan, yang ditujukan untuk penyampaian informasi terkait kebijakan Nasional pengelolaan sampah serta prestasi yang sudah dicapai selama ini, penyadaran peran penting pemulung dan pengepul dalam konteks Sistem Pengelolaan Sampah Daerah dan Nasional, serta penjelasan dan bimbingan teknis singkat berbagai upaya untuk bisa meningkatkan nilai ekonomi barang buangan/sampah sebagai sumber pendapatan dalam rangka ketahanan usaha para Pemulung dan Pelapak. Kegiatan yang telah dilakukan secara umum berjalan dengan sukses, dengan indikator bahan paparan utama yang telah dipersiapkan dapat disampaikan dengan cara efektif dan efisien, dilengkapi dengan sharing pengalaman pribadi Pengabdi sebagai pengajar dan peran lain yang sudah dijalani sebelumnya. Disamping itu dalam pelaksanaan kegiatan tingkat partisipasi peserta melebihi target awal yang sudah direncanakan, serta mendapatkan sikap antusiasme peserta yang cukup tinggi (peserta hadir dan menyimak dari awal sampai selesai kegiatan serta sesi diskusi yang menarik). Alternatif solusi masalah yang dihadapi pemulung dan pelapak disusun berdasarkan hasil diskusi, sebagai upaya peningkatan kinerja, perbaikan nilai ekonomi barang buangan, serta peningkatan daya tahan usaha terhadap kondisi saat ini dan persaingan usaha sejenis.

PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PADA KELOMPOK PETERNAK SAPI DI KECAMATAN GUMBASA, KABUPATEN SIGI

Awal Syahrani Sirajuddin — 2024-11-28

Kecamatan Gumbasa merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi besar dalam sektor peternakan, terutama pada peternakan sapi. Namun, kelompok peternak di wilayah ini menghadapi kendala dalam pengolahan pakan ternak, yang masih dilakukan secara manual. Akibatnya, efisiensi produksi pakan ternak menjadi rendah, sehingga kebutuhan pakan sapi tidak terpenuhi dengan optimal. Program pengabdian ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengimplementasikan Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa mesin pencacah pakan ternak guna meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas pakan. Hasil dari kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas peternakan, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan pendapatan peternak.

Kata Kunci: Teknologi Tepat Guna, Pakan Ternak, Mesin Pencacah, Efisiensi Produksi, Peternakan Sapi

PELATIHAN PEMBUATAN BRIKET ARANG TEMPURUNG KELAPA PADA KELOMPOK PEMUDA KELURAHAN LEMPE

BASRI BASRI — 2024-11-28

This community service program focuses on educating residents of Lempe Village, Dampal Selatan sub-district, Toli-Toli Regency, by providing training on converting coconut shell waste into briquettes, which can serve as an alternative household fuel source and potentially generate additional income. The program includes three key activities: 1) A lecture/presentation on various types of agricultural and plantation waste that can be transformed into new and renewable energy sources for household use.2) A hands-on training session on producing briquettes using a briquette-making machine developed by the program, and 3) Ongoing mentoring for trained community groups to ensure they can continue to produce briquettes effectively, with the goal of enhancing household energy options and potentially boosting the local economy. The program's outcomes include the publication of results through scientific articles and online videos.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROGRAM KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK SEBAGAI EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING DI KABUPATEN SIGI

Tutang muhtar — 2024-11-28

Stunting Thematic Real Work Lecture (KKN) is one of the mandatory extracurricular activities that combines the implementation of the Tri Dharma of Higher Education at Tadulako University with methods of providing learning and work experiences to students, in community empowerment activities in an effort to accelerate the reduction of stunting. The implementation of Stunting Thematic KKN for students is intended to be able to observe and identify problems that contribute to stunting incidents, establish factors that cause stunting, carry out appropriate stunting prevention interventions based on the results of observations and problem identification, evaluate activities to accelerate stunting prevention and reflect on the results obtained. obtained during the activities carried out. Community service was carried out by students and lecturers to provide understanding or education to the community in Sidera village, Sigi Regency regarding stunting. This Stunting Prevention Education uses the observation method, where you go directly into the field together with health instructors, to see what the environmental and health conditions of the Sidera village community are. After holding this educational program, it can increase the knowledge of the Sidera village community regarding the causes of stunting in children and also aid interventions and nutritional management efforts to prevent stunting

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA PEMBUATAN PAVING BLOK DI KOTA PALU

Siti Nurfajrina J. Patunrangi — 2024-11-28

Pembuatan paving block di Kota Palu umumnya masih dilakukan secara manual dan tingginya biaya produksi jika paving block diproduksi sesuai standar mutu SNI 03-0691-1996. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pendampingan dalam pembuatan paving block yang memenuhi standar kualitas dengan menggunakan bahan tambah berupa abu sekam padi. Targetnya adalah menghasilkan paving block dengan spesifikasi yang sesuai untuk pelataran parkir dan jalan lingkungan perumahan (mutu B) serta meningkatkan pengetahuan teknis mitra usaha dalam pemanfaatan abu sekam padi sebagai bahan pengganti sebagian semen. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pendampingan pembuatan paving block dengan komposisi campuran 0,75 bagian semen, 0,25 bagian abu sekam padi, 2 bagian pasir, dan 3 bagian kerikil. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penggunaan abu sekam padi dapat mengurangi biaya produksi tanpa menurunkan kuat tekan secara signifikan, dan paving block yang dihasilkan memenuhi standar konstruksi. Selain itu, pemanfaatan limbah abu sekam padi menjadi solusi inovatif untuk mengurangi limbah pertanian di Kota Palu, serta pelatihan yang diberikan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memproduksi paving block yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis.

PENINGKATAN PENGETAHUAN RUMAH SEDERHANA TAHAN GEMPA DI SMK NEGERI 1 BUNGKU BARAT

Hendra Setiawan — 2024-11-28

Central Sulawesi is known for being a convergence zone of three major tectonic plates: the Indo-Australian Plate, the Pacific Plate, and the Eurasian Plate. Consequently, this region is highly susceptible to natural disasters, particularly those caused by tectonic movements such as the Palu-Koro Fault, which was responsible for the devastating earthquake on September 28, 2018. Given this context, there is an urgent need to educate the community about disaster preparedness, starting with disaster preparedness education for students in schools. Students, as intermediaries to the wider community, should be educated about earthquake-resistant simple housing. Therefore, it is essential to implement practical efforts to enhance students' understanding of earthquake processes and disaster mitigation, both within and outside the school environment. This program aims to provide knowledge to students about earthquake-resistant simple housing and disaster mitigation through interactive lectures and socialization activities. The target beneficiaries of this program are the students of SMK Negeri 1 Bungku Barat in Morowali Regency. The outreach activities are expected to improve the understanding and knowledge of the school community, especially students, regarding earthquake-resistant housing and disaster mitigation strategies within the school environment.